1.
Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra
yang disampaikan melalui kata-kata yang dipilih dengan cermat, penuh makna, dan
sering disusun dengan irama tertentu. Dalam bukunya Apresiasi Sastra,
Waluyo (2002) menyebut puisi sebagai “ekspresi jiwa yang dituangkan dalam
bahasa yang ritmis, padat, dan sugestif.” Puisi tidak hanya sekadar tulisan,
melainkan curahan pikiran, perasaan, atau pengalaman yang dirasakan penulis dan
disampaikan dengan kata-kata penuh keindahan dan makna yang mendalam.
2.
Unsur-unsur Puisi
Unsur-unsur puisi dibagi menjadi
dua, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
- Unsur Intrinsik:
Unsur yang membangun puisi dari dalam. Unsur intrinsik puisi meliputi:
- Tema:
Ide atau gagasan utama yang disampaikan dalam puisi.
- Diksi:
Pemilihan kata yang digunakan penyair untuk menghasilkan efek estetis.
- Imaji:
Gambar yang diciptakan melalui kata-kata sehingga mampu menggugah indra
pembaca.
- Rima dan Irama:
Pengulangan bunyi untuk menciptakan ritme yang menarik.
- Gaya Bahasa:
Pemakaian majas seperti metafora, personifikasi, atau simile.
- Amanat:
Pesan moral atau nilai yang ingin disampaikan.
- Unsur Ekstrinsik:
Aspek-aspek dari luar puisi yang mempengaruhi isinya, seperti latar belakang
penulis, kondisi sosial, budaya, dan situasi saat puisi ditulis.
3.
Jenis-jenis Puisi
Menurut Sumardjo dan Saini dalam Dasar-dasar
Apresiasi Sastra (2005), jenis-jenis puisi dapat dibedakan berdasarkan
bentuk dan isinya:
- Puisi Lirik:
Puisi yang mengekspresikan perasaan pribadi penyair.
- Puisi Naratif:
Puisi yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
- Puisi Deskriptif:
Menggambarkan suasana, objek, atau perasaan tertentu secara deskriptif.
- Puisi Didaktik:
Mengandung nasihat atau pelajaran.
- Puisi Ode:
Puisi untuk memuji seseorang, tempat, atau objek.
4.
Ciri-ciri Puisi
Ciri-ciri puisi yang membedakannya
dari karya sastra lain adalah:
- Menggunakan bahasa yang padat dan ekonomis.
- Banyak menggunakan majas atau gaya bahasa.
- Mengandung imaji atau penggambaran yang mengandalkan
indra pembaca.
- Terikat pada rima, ritme, dan bentuk.
- Biasanya pendek, tetapi sarat makna.
5.
Struktur Puisi
Struktur puisi terdiri dari beberapa
bagian yang membentuk kesatuan puisi secara utuh, yaitu:
- Struktur Fisik:
- Tipografi:
Bentuk atau tampilan visual puisi di atas kertas.
- Diksi:
Pemilihan kata dalam puisi yang sarat makna.
- Imaji:
Penggambaran yang melibatkan pancaindra.
- Rima dan Ritme:
Pola bunyi yang menambah keindahan puisi.
- Struktur Batin:
- Tema:
Ide utama atau pokok pikiran dalam puisi.
- Nada dan Suasana: Perasaan atau sikap penyair terhadap objek puisi.
- Perasaan:
Emosi yang ingin disampaikan penyair.
- Amanat:
Pesan moral atau nilai yang terkandung dalam puisi.
6.
Contoh Puisi: "Asap di Ujung Nafas"
Berikut adalah contoh puisi berjudul
Asap di Ujung Nafas, yang membahas bahaya rokok dengan struktur puisi
yang mencerminkan nilai pendidikan.
Judul: Asap di Ujung Nafas
Tema: Bahaya rokok bagi kesehatan.
Tipografi: Puisi ini ditulis dengan tipografi bebas, menciptakan efek
visual yang menggambarkan aliran asap.
Isi Puisi:
Asap di ujung nafas,
Mengalir perlahan menyusuri rongga,
Diam-diam mengikis—
Udara yang seharusnya bersih, jadi suram.
Setiap tarikan, setiap hembusan,
Ada cerita hitam,
Yang menyusup ke paru,
Menjalar, merayap tanpa permisi.
Ingin kuingatkan,
Bahwa nafas ini titipan,
Bukan untuk dikepulkan,
Bukan untuk diabaikan.
Ketika bibir menyentuh racun,
Apakah sadar,
Setiap helaian nyawa—
Luruh, terbakar tanpa sadar?
Analisis Struktur Batin:
- Nada dan Suasana:
Nada yang serius dan memperingatkan tentang bahaya rokok.
- Perasaan:
Mengandung kecemasan dan keprihatinan terhadap perilaku merokok.
- Amanat:
Pesan yang mengingatkan pembaca untuk menjaga kesehatan dan menghargai
nyawa.
Referensi:
- Waluyo, Herman J. Apresiasi Sastra. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2002.
- Sumardjo, Jakob & Saini, K.M. Dasar-dasar
Apresiasi Sastra. Bandung: Penerbit Sinar Baru, 2005.
Komentar
Posting Komentar