Proposal: Pengertian, Jenis, Struktur, dan Contohnya

Pernahkah Anda bertanya-tanya
tentang bagaimana hujan turun, gunung terbentuk, atau bagaimana tradisi budaya
tertentu muncul? Dalam bahasa yang sederhana, teks eksplanasi adalah jenis teks
yang membantu kita memahami proses atau alasan di balik fenomena tertentu, baik
itu dalam kehidupan sehari-hari, alam, sosial, atau budaya. Artikel ini akan
mengupas tuntas pengertian teks eksplanasi, ciri-ciri, struktur, hingga cara
membuatnya, sehingga pembaca dapat lebih mudah menyusun teks eksplanasi yang
menarik dan informatif.
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah jenis teks
yang menjelaskan "mengapa" dan "bagaimana" suatu fenomena
atau proses terjadi dengan rinci dan logis. Biasanya, fenomena yang dibahas
bisa berupa fenomena alam, sosial, ataupun budaya. Misalnya, teks eksplanasi
dapat menjawab bagaimana gempa bumi terjadi atau mengapa kebiasaan gotong
royong di Indonesia tetap lestari.
Menurut Knapp dan Watkins (2005),
teks eksplanasi bertujuan untuk menerangkan mekanisme atau tahapan dari suatu fenomena
secara objektif. Berdasarkan pendapat ini, teks eksplanasi tidak hanya
menjelaskan fenomena yang umum terjadi, tetapi juga mendekatkan pembaca pada
peristiwa yang mungkin kurang dipahami sebelumnya.
Contoh penggunaan teks eksplanasi
antara lain:
- Menjelaskan proses terjadinya
hujan
- Menguraikan penyebab banjir
sebagai akibat dari perubahan iklim
Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Untuk membedakan teks eksplanasi
dari jenis teks lainnya, terdapat beberapa ciri khas yang perlu diketahui:
1. Informasi Faktual
Isi teks ini haruslah berdasarkan fakta, bukan opini pribadi penulis.
Fakta ini bisa berasal dari data ilmiah atau penelitian yang sudah ada.
2. Menjelaskan Proses atau
Sebab-Akibat
Teks ini harus mampu menjelaskan bagaimana suatu fenomena terjadi dan
mengapa fenomena tersebut bisa berlangsung.
3. Objektif
Penulis tidak memasukkan pandangan pribadi; teks eksplanasi murni
menyajikan fakta dan proses terjadinya fenomena yang dibahas.
4. Memiliki Unsur Keilmuan
Seringkali, teks ini menggunakan konsep atau istilah yang bersifat
ilmiah karena mendeskripsikan fenomena yang berkaitan dengan alam, sosial, atau
budaya.
Struktur Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi biasanya terdiri
dari tiga bagian utama, yaitu:
1. Pernyataan Umum (General
Statement)
Berfungsi sebagai pembuka yang memperkenalkan fenomena yang akan
dijelaskan. Misalnya, untuk fenomena hujan, pernyataan umum bisa berbunyi, “Hujan
adalah salah satu proses penting yang terjadi di atmosfer bumi yang melibatkan
perubahan wujud air.”
2. Deretan Penjelas (Explanation
Sequence)
Bagian ini adalah inti dari teks eksplanasi. Di sini, penulis
menjelaskan tahap demi tahap bagaimana suatu fenomena terjadi atau menjelaskan
hubungan sebab-akibat yang ada.
3. Penutup (Conclusion)
Meskipun bersifat opsional, bagian ini biasanya berisi kesimpulan atau
rangkuman dari penjelasan yang sudah diberikan.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Beberapa aspek kebahasaan yang
menjadi ciri khas teks eksplanasi adalah:
- Penggunaan Kalimat Pasif
Karena fenomena yang dijelaskan biasanya merupakan hasil dari suatu
proses, kalimat pasif banyak digunakan untuk menunjukkan hasil dari proses
tersebut.
Contoh: “Hujan dihasilkan dari
proses kondensasi uap air.”
- Konjungsi Kausal dan Temporal
Konjungsi kausal (seperti “karena”, “sehingga”) dan temporal (seperti
“setelah”, “kemudian”) digunakan untuk memperjelas hubungan sebab-akibat atau
urutan peristiwa.
Contoh: “Setelah mencapai titik
jenuh, uap air mengembun menjadi awan dan turun sebagai hujan.”
- Istilah Ilmiah
Teks eksplanasi sering kali menggunakan istilah ilmiah yang berkaitan
dengan fenomena yang dijelaskan, seperti “kondensasi”, “lempeng tektonik”, atau
“ekosistem”.
Jenis-Jenis Teks Eksplanasi
Ada beberapa jenis teks
eksplanasi yang dikategorikan berdasarkan fenomena yang dibahas:
1. Eksplanasi Alam
Menjelaskan fenomena alam seperti siklus air, pembentukan gunung, atau
proses fotosintesis.
2. Eksplanasi Sosial
Menguraikan fenomena sosial seperti urbanisasi, perubahan sosial, atau migrasi
penduduk.
3. Eksplanasi Budaya
Berfokus pada fenomena budaya atau tradisi, seperti adat pernikahan atau
upacara adat.
Cara Membuat Teks Eksplanasi
Agar mudah diikuti, berikut
adalah langkah-langkah sederhana dalam membuat teks eksplanasi:
1. Tentukan Fenomena yang Akan
Dijelaskan
Pilihlah fenomena yang menarik dan relevan bagi pembaca.
2. Riset dan Kumpulkan Informasi
yang Faktual
Kumpulkan data atau informasi ilmiah yang mendukung fenomena tersebut,
agar teks eksplanasi yang dihasilkan bersifat informatif dan valid.
3. Tulis Pernyataan Umum
Mulailah dengan memperkenalkan fenomena yang akan dibahas. Pernyataan
umum harus ringkas namun mampu memberikan gambaran awal kepada pembaca.
4. Jelaskan Proses Terjadinya
Fenomena
Pastikan penjelasan disusun secara sistematis dan jelas, serta gunakan
konjungsi kausal atau temporal yang sesuai.
5. Tambahkan Kesimpulan Jika
Perlu
Pada akhir teks, Anda dapat menambahkan kesimpulan yang merangkum proses
yang sudah dijelaskan.
Contoh Teks Eksplanasi
Proses Terjadinya Hujan
Hujan adalah fenomena alam yang
penting bagi kehidupan di bumi, di mana air turun dari atmosfer ke permukaan
bumi. Proses ini dimulai ketika panas matahari menguapkan air dari permukaan
laut, sungai, dan danau menjadi uap. Uap air ini naik ke atmosfer dan mulai
mendingin. Setelah mencapai ketinggian tertentu, uap tersebut terkondensasi
menjadi butiran air yang berkumpul membentuk awan. Ketika awan sudah mencapai
titik jenuh dan tidak bisa lagi menahan beban air, maka butiran air jatuh ke
bumi sebagai hujan. Siklus ini merupakan bagian penting dari keseimbangan
ekosistem di bumi.
Kesimpulan
Teks eksplanasi adalah salah satu
cara yang baik untuk mengasah kemampuan menulis informatif yang berdasarkan
fakta. Dengan mengikuti struktur dan kaidah yang sudah dijelaskan, siapa pun
dapat membuat teks eksplanasi yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca.
Referensi:
- Knapp, P., & Watkins, M.
(2005). _Genre, Text, Grammar: Technologies for Teaching and Assessing
Writing_. Sydney: University of New South Wales Press.
- “Explanation Text.” Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses dari [kemdikbud.go.id](https://kemdikbud.go.id/)
Komentar
Posting Komentar